Awig-Awig Management of Marine and Fisheries Resources West Lombok

Authors

  • Wiwin Yulianingsih Lecturer at the Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia.
  • Frans Simangunsong Lecturer at the Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia
  • Muh. Arief Syahroni Lecturer at the Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51601/ijcs.v2i4.152

Abstract

Awig-awig as the foundation of local wisdom, including in the management of marine and fisheries resources in West Lombok. The awig-awig arrangements include the prohibition of bombing and potassium, zoning of fishing groups, pumice waste, and the collection of marine coral. Awig-awig is written as a guideline in fisheries management as a form of sustainable coastal community development. Awig-Awig as a form of collective awareness of the community whose obedience is very large which has adapted to the conditions of the local community. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asmara, 2002, Tri Hita Karana dalam Pembangunan dan Tatanan Kehidupan Masyarakat Bali. Depdikbud,

pp 18.

Hilman Hadikusuma, 2014, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandar Maju, Bandung. pp 14-19

Afiati N. 1999. Aspek Hayati Teknik Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Pesisir. Semarang

(ID): Bapedalda.

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.

Jakarta (ID): PT Pramadya Pramita.

Kadek Ayu Monica Pastika Putri, dkk. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Vol. 8 No. 1, April 2018. pp 8

Soerjono Soekanto, 1982, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, Edisi Pertama, CV. Rajawali, Jakarta

Dewa Made Rasta, Fungsi Awig-Awig Dalam Mengatur Krama Desa Pakraman Di Bali, Yustitia Vol. 12 No. 1

(2018) pp 3

Kadek Ayu Monica Pastika Putri,dkk, Pengaruh Hukum Adat Atau Awig-Awig Terhadap Pengelolaan Dana

Desa Banjar Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika,

Vol. 8 No. 1, April 2018, pp11

Achmad Fachrudin Syah. Pengindraan Jauh dan Aplikasinya di wilayah Pesisir dan Lautan Kelautan, Vol. 3,

Nomor 1, April 2010, pp 18.

Henri. Luchman Hakim dan Jati Batero.Kearifan Lokal Masyarakat Sebagai Konservasi Hutan Pelawan di

Kabupaten Bangka Tengah.Bangka Belitung.Ilmu lingkungan.Vol.16, Nomor 1, 2018, pp. 50

Nindya Helvy Pramita, et, al. “Etnobotani Upacara Kesada di Desa Ngadas kec. Pomcokusumo.Kab. Malang”.

Indonesia Tourism and Devlopment Studies, Vol. 1, Nomor 2, 2013, pp 53-54

Henri. Luchman Hakim & Jati Batero.Kearifan Lokal Masyarakat Sebagai Konservasi Hutan Pelawan di

Kabupaten Bangka Tengah.Bangka Belitung.Ilmu lingkungan.Vol.16, Nomor 1, 2018, pp. 52.

Windia, Wayan P. 2010. Bali Mawacara Kesatuan Awig-Awig, Hukum dan Pemerintahan di Bali. Denpasar:

Udayana University Press

Santoso, dkk. 2012. Desa Adat Tenganan Pengringsiangan dalam Pengelolaan Hutan di Desa Tenganan,

Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali. Jurnal Resital Vol. 11 No.2

Aryandari, Citra. 2010. “Gringsing” Jalinan Estetika-Mitos Ritus Perang Pandan. Jurnal Resital, Vol. 11 No. 2.

Downloads

Published

2022-11-30

How to Cite

Yulianingsih, W. ., Simangunsong, F. ., & Arief Syahroni, M. . (2022). Awig-Awig Management of Marine and Fisheries Resources West Lombok. International Journal Of Community Service, 2(4), 460–464. https://doi.org/10.51601/ijcs.v2i4.152